Kujual Diriku Untukmu, Tuan Tang

Jalang Tak Tahu Malu! (2) 



Jalang Tak Tahu Malu! (2) 

0Ketika Pei Qiqi mengatakan secara terang-terangan begini, Zhou Meilin merasa bahwa dirinya benar-benar tidak punya malu. Dia ragu-ragu dan mempertimbangkan berulang kali, apakah sebaiknya dia meminta tolong pada Pei Qiqi atau tidak. Kemudian, pada akhirnya berkata, "Qiqi, Bibi tidak punya apa-apa lagi, dan... Huan Huan telah tinggal di rumah selama beberapa hari ini, sedangkan Jin Rong belum juga datang untuk menjemputnya…"     
0

Sebelum Zhou Meilin selesai bicara, Pei Qiqi langsung menyela ucapannya. "Bibi, kamu bukan ingin aku menemui Lin Jinrong dan mencoba membujuknya, kan!"     

"Tentu saja tidak!" Zhou Meilin mengulurkan tangannya dan meraih tangan Pei Qiqi, tetapi Pei Qi Qi menarik kembali tangannya dengan perlahan.     

Zhou Meilin pun merasa kesal, tetapi dia menahan diri untuk tidak menyerang. Dia berdeham ringan dan berujar, "Tentu saja, aku tidak akan mempersulitmu. Tapi…. Tuan Tang adalah kerabat dekat Jin Rong. Jin Rong akan selalu mendengarkan apa yang dia katakan."     

Pei Qiqi menurunkan pandangannya, dan tiba-tiba tersenyum... Kemudian dia mengangkat pandangannya dan menatap Zhou Meilin. "Bibi, apakah menurutmu masalah perasaan dapat dipaksakan? Sebagai contoh, kamu tidak menyukaiku, namun suatu hari, kamu tiba-tiba berpikir bahwa aku menggemaskan. Apakah kamu seketika memiliki perasaan suka dari dalam hatimu?"     

Zhou Meilin tertegun sejenak, dan kemudian wajah tuanya memerah karena menahan malu.     

Dia tahu bagaimana perlakuannya pada Pei Qiqi sebelumnya. Dari dalam lubuk hatinya, dia juga tahu betul bahwa tindakannya meminta tolong pada Pei Qiqi untuk menyelesaikan masalah Pei Huan seperti sekarang ini sungguh tak tahu malu.     

Zhou Meilin masih ingin mengatakan sesuatu lagi, namun Pei Qiqi melanjutkan ucapannya dengan dingin. "Apa yang telah Bibi lakukan padaku dan apa yang telah Bibi lakukan pada Ayah, Bibi sendiri yang lebih tahu dengan sangat jelas... Aku memanggilmu Bibi karena Ayah."     

Zhou Meilin tidak bisa menahan diri lagi. "Pei Qiqi, jika bukan karena aku, kamu juga tidak akan bisa bertemu Tuan Tang!"     

"Aku harus berterima kasih kepada Bibi kalau begitu!" Pei Qiqi berkata dengan lembut, "Jika aku punya kesempatan, aku pasti akan membalas kebaikanmu itu!"     

Kalimat ini membuat Zhou Meilin ketakutan mendengarnya.     

Dari dulu, gadis kecil bernama Pei Qiqi ini tidak pernah berani memandang rendah diri Zhou Meilin. Sekarang, sepertinya gadis jalang itu benar-benar berubah menjadi serigala berbulu domba!     

Zhou Meilin tidak mendapatkan tanggapan yang diinginkan, padahal dia sudah berusaha menjilat. Sebaliknya, dia justru direndahkan oleh gadis jalang ini hingga tak tahu harus berkata apa lagi. Zhou Meilin sangat marah hingga wajah sampai lehernya memerah, tetapi dia hanya bisa menahannya, lalu berujar, "Aku akan menunggu."     

Pei Qiqi berjalan keluar dan melihat Pei Huan.     

Kandungan Pei Huan masih berumur dua bulan. Karena dia memiliki tubuh yang kurus, sebenarnya tidak terlalu terlihat kalau dia sedang hamil. Namun, dia selalu sengaja memegangi perutnya seperti sedang pamer bahwa dia sedang mengandung anak Lin Jinrong.     

Pei Huan menatap Pei Qiqi dengan semburat keganasan di sorot matanya yang tajam.     

Di umur mereka yang sama-sama 20 tahun, penampilan Pei Qiqi jauh di atas Pei Huan.     

Pada saat ini, Pei Qiqi mengenakan seragam sekolah. Kemeja sutra berwarna putih dengan bawahan rok lipit hitam dan mantel berwarna senada pada lapisan luarnya. Pei Huan telah banyak mempelajari majalah mode dan dapat mengenalinya berbagai gaya baru dari merek terkenal tertentu. Mantel yang dikenakan Pei Qiqi ini berharga sekitar 56.000 yuan.     

Sementara itu, Pei Huan sendiri hanya mengenakan piyama tidur dengan sweater putih biasa, bahkan kulitnya tidak seputih dan sehalus sebelumnya.     

Jelas-jelas Pei Huan yang menikah dengan orang kaya, tapi mengapa Pei Qiqi yang justru hidup dengan sangat baik?     

Pei Huan memandang Pei Qiqi, lalu berujar dengan dingin, "Kamu jangan terlalu cepat bangga!"     

"Kurasa aku tidak punya sesuatu untuk dibanggakan!" Pei Qiqi berjalan ke depan dan tiba-tiba berhenti. "Pei Huan, kamu selalu mengira bahwa aku merampok barang-barang yang kamu miliki, padahal sebenarnya aku tidak pernah merampok apapun darimu. Milikmu tetaplah milikmu… Kamu tidak pernah tahu, apa yang kamu miliki selama ini adalah sesuatu yang tidak bisa aku dapatkan dalam hidupku."     

Pei Huan adalah anak yang lahir dari pernikahan sah. Meskipun Zhou Meilin adalah ibu yang egois, namun dia selalu mencurahkan semua cintanya kepada Pei Huan, seperti ibu pada umumnya.     

Ketika Pei Qiqi masih kecil, dia mendengar Zhou Meilin membujuk Pei Huan untuk tidur dan memanggilnya 'anakku sayang'. Saat itu, Pei Qiqi berbaring di luar pintu. Dia menonton adegan kasih sayang ibu dan anak itu tanpa berkedip. Dia berharap Zhou Meilin juga bisa memeluknya seperti itu suatu hari nanti dan memanggilnya 'anakku sayang'.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.